Ulos adalah kain khas masyarakat Batak yang ditenun menggunakan benang katun mengggunakan alat tenun bukan mesin. Kain ini begitu penting bagi masyarakat batak karena memiliki arti dan fungsinya masing masing. Kali ini kami akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana proses pembuatan kain ulos.
Bagaimana Kain Ulos Dibuat?
1. Tahap Pembuatan Benang
Tahapan awal dalam proses pembuatan kain ulos adalah pembuatan benang. Proses pemintalan kapas menjadi benang ini telah dikenal oleh masyarakat Batak pada jaman dahulu yang disebut “mamipis“. Proses pemintalan ini dikerjakan secara manual atau menggunakan tangan dengan menggunakan alat bernama “sorha” (roda, alat pemintal benang).
Sebelumnya kapas diremas agar mengembang untuk mempermudah pemintal membentuk keseragaman ukuran. Alat yang bernama sorha ini telah disederhanakan menggunakan teknologi Jepang semasa masa penjajahan dulu. Kini proses pemintalan benang dapat dikerjakan oleh satu orang saja menggunakan sorha modern.
2. Proses Pewarnaan Benang
Setelah proses pembuatan benang selesai, proses selanjutnya adalah dengan melakukan pewarnaan pada benang tersebut. Bahan bahan yang digunakan untuk mewarnai kain ulos umumnya menggunakan tumbuhan yang telah difermentasi untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Proses ini disebut dengan “Itom” (bahan pewarna ulos dari tumbuhan yang tumbuh sekitaran Danau).
Orang yang melakukan proses pewarnaan ini disebut dengan “parsigira“. Saat ini proses pewarnaan kain ulos sudah lebih modern dengan menggunakan pewarna sintetis. Penggunaan warna sintetis ini bertujuan untuk memudahkan proses pewarnaan dan juga agar harganya lebih terjangkau.
3. Tahap Gatip (Pembuatan Motif)
Oke, mungkin ini kedengaran asing bagi kamu. Gatip adalah proses grafis pada benang sebelum masuk tahapan pewarnaan. Benang yang dikehendaki tetap berwarna putih, diikat menggunakan bahan pengikat yang terbuat dari serat atau daun serai.
4. Unggas
Unggas adalah proses untuk membuat benang menjadi cerah. Pada umumnya benang yang selesai ditubar atau disop, warnanya agak kusam. Proses unggas ini dilakukan agar kain tampak lebih cemerlang. Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut dengan “pangunggas” dengan menggunakan alat yang disebut dengan “pangunggasan”.
Unggasdilakukan dengan cara melumuri benang dengan nasi, kemudian digosok dengan kuas yang terbuat dari ijuk. Benang yang telah melalui proses unggas memiliki sifat agak kenyal dan akan terurai setelah dijemur dibawah terik matahari.
5. Ani (Proses Penguntaian)
Setelah melalui proses unggas, tahap selanjutnya adalah dengan melalui proses penguntaian yang disebut “mangani”. Untuk mempermudah mngani, benang digulung dalam bentuk bola. Proses ini membutuhkan sebuah alat yang diberi nama “Anian”, alat ini terdiri dari sebiah balok kayu yang diatasnya ditancapakan tongkat pendek sesuai ukuran ulos yang dikehendaki.
Proses ini membutuhkan kepiawaian pangani dalam menentukan keindahan ulos sesuai ukuran kain ulos serta perhitungan jumlah untaian benang menurut komposisi warna.
6. Tahap Tonun (Tenun)
Tonun (tenun) adalah proses membentuk benang menjadi sehelai kain menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), Proses ini cukup rumit dan juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi, sehingga tidak mengherankan jika untuk membuat sehelai kain ulos membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Saat ini, banyak produsen yang telah menggunakan mesin modern untuk menenun sehingga harga kain ulos cukup terjangkau.
7. Proses Sirat
Proses terakhir adalah dengan memberikan hiasan pengikat rambu ulos yang dibentuk dengn motif gorga. Orang yang mengerjakan proses ini disebut dengan “panirat”.
Fungsi Dari Kain Ulos
Setelah mengetahui proses pembuatan kain ulos, kamu harus tahu bahwa kain ulos memiliki fungsi sesuai dengan jenis jenis kain ulos yang bisanya dibedakan bersarkan warna, corak dan motifnya.
1. Upacara Duka Cita
Beberapa jenis kain ulos ada yang dibuat untuk menghadiri acara pemakaman atau saat berkabung. Salah satu jenis kain ulos yang digunakan saat acara duka adalah ulos padang ursa, ulos bolean sunting, dll.
2. Sebagai Hadiah Pernikahan
Masyarakat batak biasanya memberikan hadiah kepada pengantin baru berupa kain ulos. Selain itu kain ulos juga dapat dikenakan saat menghadiri acara resepsi pernikahan dengan adat Batak. Kain ulos yang diberikan sebagai hadiah pernikahan disebut dengan Ulos Ragi Hotang.
3. Untuk Menghadiri Upacara Adat
Kain ulos juga dipakai oleh masyarakat batak saat akan menghadiri acara adat, seperti acara selamatan hamil 7 bulan, acara menempati rumah baru, tarian adat, dll.
beberapa jenis ulos yang dipakai seperti ulos bintang maratur, ulos si bunga umbasang dan ulos simpar.
4. Dikenakan Oleh Gadis Batak
Kain ulos juga ada yang digunakan oleh wanita Batak dengan melilitkannya pada bagian dada. Ulos ini sering disebut dengan Ragi Huting. Fungsi dari penggunaan kain ulos ragi huting adalah untuk menunjukkan bahwa yang bersangkutan masih seorang gadis. Sayangnya, jenis kain ini sudah sangat jarang terlihat.
Oke, sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana proses pembuatan kain ulos. Seperti yang sudah kita tahu, untuk menghasilkan sehelai kain ulos dibutuhkan waktu yang lama serta proses pengerjaan yang rumit. Sehingga tidak mengherankan apbila harga kain ulos asli cukup mahal, namun itu semua sebanding dengan kualitas yang akan kamu dapatkan.
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari mengenai kain ulos silahkan cek link di bwah ini!
Sumber Referensi:
- Tezar, Arbiyan. “Kain ulos berasal dari mana? Ini jawabannya!” Ozza Konveksi Jogja, 11 Aug. 2022, ozzakonveksi.com/kain-ulos-berasal-dari-mana-ini-jawabannya.
- Tulus. “Ketahui Proses Pembuatan Ulos.” AGOAGA, 4 Sept. 2020, www.agoaga.com/ketahui-proses-pembuatan-ulos.