Ada begitu banyak jenis bahan kulit yang tersedia di pasaran. Untuk memahami mengapa beberapa produk kulit jauh lebih mahal daripada yang lain dan untuk melindungi kamu dari keputusan pembelian yang salah, diperlukan beberapa edukasi tentang kualitas bahan kulit.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, konveksijogja akan memberikan kamu panduan ringkas mengenai tingkatan kulit ini!
Kulit Sapi
Karena kulit sapi utuh cukup tebal, biasanya kulit sapi dipotong menjadi beberapa lapisan tergantung pada penggunaannya. Dua lapisan utama adalah lapisan serat di bagian atas dan lapisan kulit (Corium) pada bagian bawah.
Perbedaan terbesar antara kedua lapisan ini adalah posisi dari apa yang disebut serat kolagen (protein struktural dalam jaringan ikat). Pada bagian grain, serat-seratnya jauh lebih rapat dan berdiri hampir vertikal, sedangkan pada bagian corium, serat-serat tersebut terletak datar hampir horizontal. Secara sederhana, semakin vertikal seratnya, semakin tahan lama kulitnya.
Artikel Terkait: 4 Tips Membeli Jaket Kulit Berkualitas Tinggi
Kualitas Kulit
Walaupun saat ini belum ada sistem penilaian standar, namun sebagian besar produsen mengurutkan kualitas bahan kulit berdasarkan daya tahan serta keasliannya. Kualitas kulit di bedakan menjadi full-grain leather, top-grain-leather, split-leather dan bonded leather
Perlu kamu ketahui juga bahwa kulit full-grain, top-grain dan split grain terkadang disebut juga sebagai “genuine leather” yang dapat membingungkan dan menipu. Kalau kamu ingin mepelajari lebih banyak mengenai bahan kulit, kamu bisa klik disini!
Full Grain Leather
Kulit full grain adalah jenis kulit yang berasal dari lapisan atas kulit dan belum melalui pemrosesan apapun (misalnya diampelas, digosok ataupun disamak). Karena seratnya dibiarkan utuh, maka bahan kulit ini memiliki kekuatan serat dan sirkulasi udara yang baik. Hal ini memungkinkan perkembangan patina yang indah selama masa pakainya.
Selain itu, terkadang produsen mempertahankan noda -noda alami seperti bekas luka, gigitan serangga, stretch mark hingga kerutan yang mendorong keasliannya. Walaupun tanda ini dihargai, terlalu banyak tanda yang diabaikan karena kualitasnya yang buruk.
Oleh karena itu, hanya kulit terbaik yang bisa dijadikan full-grain, itulah sebabnya jenis kulit ini merupakan kasta tertinggi dari kualitas bahan kulit.
Top Grain Leather
Berbeda dengan full grain leather, kulit top grain telah diampelas dan disamak untuk meningkatkan kemapuan kerja dan menghilangkan noda alami. Penyempurnaan kulit menciptakan permukaan yang halus, permukaan serat yang seragam serta ketahanan terhadap noda yang lebih baik. Meskipun begitu daya tahan top grain tidak sebaik full grain.
Nubuck Leather
Salah satu jenis kulit yang paling menonjol adalah Nubuck. Kulit ini telah digosok untuk menciptakan permukaan luar yang sangat lembut dan mewah. Kombinasi langka antara daya tahan dan kelenturan adalah alasan mengapa banyak produsen yang menggunakan jenis kulit
Split Leather
Split leather adalah jenis bahan kulit yang paling umum tersedia dalam berbagai bentuk dan memiliki banyak nama. Bahan kulit ini terbuat dari corium kulit setelah lapisan seratnya dibelah, itulah sebabnya jenis kulit ini disebut dengan split leather.
Karena split leather lebih lentur ketimbang full-grain, maka bahan kulit ini dapat diaplikasikan dengan lapisan poliuretan (PU) atau polimer, embossing serat buatan dan cat semprot untuk membuat berbagai tampilan kulit. Inilah sebabnya jenis bahan kulit ini sering disebut juga dengan finished split, corrected-grain, bicast leather dan PU leather.
Artikel Terkait: Cara Merawat Jaket Kulit Yang Benar Dan Mudah
Suede Leather
Suede merupakan salah satu jenis kulit split yang paling menonjol. Kulit ini terbuat dari lapisan-lapisan yang terbelah dari bagian corium kulit yang dikikis hingga mencapai titik kelembuatan yang ekstrem. Struktur serat kolagen yang longgar pada bagian bawah kulit menghasilkan kulit yang menyerupai beludru.
Kulit suede memiliki tekstrur yang lebih lembut dan lebih mudah digunakan ketimbang nubuck. Namun, kulit ini lebih rentan terhadap noda dan kotoran. Agar bahan suede dapat mempertahankan kehalusan dan kelenturannya, bahan ini harus dirawat secara teratur.
Palmellato
Palmellato merupakan jenis kulit yang mirip dengan kulit saffiano dan diciptakan oleh Mario Prada. Kulit saffiano terkenal akan garis-garis-diagonal dan motif palka yang ditekan ke dalam lapisan kulit sehingga memberikan sedikit kilau.
Seiring berjalannya waktu, banyak alternatif optik yang berkembang, Palmellato adalah salah satunya. Perbedaan utama dengan Saffiano adalah pola seratnya yang sedikit bulat. Sama seperti Saffiano, Palmellato sangat tahan terhadap noda, goresan, dan air. Karena atribut-atribut unik ini, banyak rumah mode kelas atas yang sering menggunakan kulit Saffiano atau Palmellato untuk produk-produk mewah mereka.
Bonded Leather
Bonded leather memiliki ciri khas mirip dengan serutan dari pemotongan kayu dimana ada sisa-sisa kulit yang tertinggal dari proses pembelahan dan pengerjaan kulit. Produsen mengikat sisa sisa kulit ini dengan lapisan poliuretan timbul atau lateks sehingga disebut dengan bonded leather atau kulit yang dilarutkan.
Daya tahan, bau, serta teksturnya tergantung pada tingkat kandungan kulit organik yang bervariasi dalam campuran bahan kimianya (10 – 90%).
Meskipun bonded leather memiliki tekstur yang sangat bagus, namun tidak sebanding dengan kualitas dan daya tahan yang ditawarkan oleh Full-grain dan top-grain.
Nah, itu dia beberapa tingkatan dan kualitas bahan kulit yang harus kamu ketahui. Secara singkat Full-grain dan top grain adalah bahan kulit dengan kualitas premium, sedangkan split dan bonded leather memiliki kualitas yang lebih rendah.
Sumber Referensi:
- Tezar, Arbiyan. “Jenis Bahan Kulit Berdasarkan Tingkatannya (Leather Grade).” Ozza Konveksi Jogja, 14 Dec. 2022, ozzakonveksi.com/jenis-bahan-kulit-berdasarkan-tingkatannya-leather-grade.